Rempang Tanah Luka
Genre: Antologi Puisi
Penulis: Bambang Kariyawan YS, Dkk
Penerbit: Salam Publishing
Jumlah Halaman: xiv+ 52 hlm
Ukuran: 14 x 21 cm
ISBN: –
Harga: –
Membaca Rempang adalah membaca luka. Luka masyarakat yang kehilangan masa depan. Tercerabut dari kisah-kisah masa lalu dengan pantai dan aroma laut yang selalu dirindu. Masyarakat Rempang kini berhadapan dengan tembok kokoh bernama keangkuhan. Biarlah waktu mengalah namun kepingan kisah-kisah tentang Rempang takkan dilupakan waktu dan sejarah. Cara menangkap kepingan itu dapat dengan berbagai cara, salah satunya melalui puisi.
Buku puisi yang berjudul Rempang Tanah Luka merupakan sumbangan suara-suara penyair tentang luka Rempang. Sejumlah 122 penyair tanah air berkontribusi menyuarakan tentang Rempang. Beragam sudut pandang dipotret penyair dalam larik-larik pilihan katanya. Tentang luka, air mata, jeritan, derita, bahkan amukan.
Di Serantau Melayu pekik pekau bergaung
Membela Rempang
Membela marwah Melayu
Melayu bangkit
Melayu bersatu
Cisss!
Takkan Melayu …… (Rida K Liamsi)
Bisa saja ada yang pesimis bertanya apa lewat puisi dapat menyelesaikan masalah Rempang? Pertanyaan yang tak perlu diperdebatkan namun perlu dijawab dengan gerakan-gerakan berikutnya setelah buku puisi hadir. Menghidupkan puisi-puisi yang tulis dalam ruang-ruang publik sebagai bentuk gerakan budaya akan penyadaran kepedulian.
Bagaimanapun Rempang sedang luka. Puisi-puisi dalam buku ini semoga menjadi obat, sekaligus pengingat, bahwa, tidak ada kata menyerah untuk mempertahankan tanah tumpah darah.
