Membaca Kembali Sanu...

Membaca Kembali Sanusi Pane | Antologi Pemenang Sayembara Esai Sanusi Pane

7 Dilihat

  • Description
  • Reviews (0)
  • Description
    Category

    Penulis: Tarman Efendi Tarsyad, dkk.
    Penata Sampul: M. Anwar Dhani Giawa
    Editor: Budi Hatees
    Ukuran buku: x + 150 hlm; 13,5 cm x 20 cm
    Foto Sampul dan Isi: Dokumen Keluar Sanusi Pane
    ISBN: –

    Nama Padangsidimpuan harus kembali berkumandang di kancah kesusastraan nasional. Itulah api yang seketika menyala kemudian menjalar hebat di dada kami (Bengkel Kreatif Menulis) ketika menyusun konsep Festival Sastra Sanusi Pane bertepatan dengan terbukanya kesempatan penerimaan Dana Bantuan Pemerintah yang diumumkan oleh Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud
    Ristek) beberapa bulan lalu. Alhamdulillah, kami pun terpilih menjadi satu di antara 43 komunitas yang lolos seleksi dari Sabang hingga Merauke.

    Festival Sastra Sanusi Pane ini terdiri dari berbagai rangkaian acara. Mulai dari Sayembara Menulis Esai yang karya pemenangnya sudah terangkum dalam buku ini, lalu
    ada kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah, Kemah Sastra Pelajar dan Mahasiswa, Seminar Sastra, hingga acara puncak yang dilaksanakan pada 27 Oktober 2024 yang
    berdekatan dengan momentum Sumpah Pemuda di mana Sanusi Pane menjadi salah seorang penggagasnya.

    Seluruh elemen masyarakat kita libatkan untuk menyemarakkan perayaan Festival Sastra Sanusi Pane ini. Selain para pelajar dan mahasiswa, kita juga mengundang para guru serta akademisi untuk turut serta dalam kegiatan seminar yang diadakan di IPTS (Institut Pendidikan Tapanuli Selatan) di Kota Padangsidimpuan.

    Bahkan, sehubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan festival yang bersamaan dengan masa pemilihan Kepala Daerah, kami turut mengundang ketiga kandidat Calon Wali Kota untuk membacakan puisi karya Sanusi Pane di acara puncak. Izinkan saya mengajak para pembaca sejenak menengok sejarah ke belakang ketika Padangsidimpuan banyak melahirkan sastrawan-sastrawan yang selalu meramaikan geliat sastra di Indonesia seperti Sutan
    Pangurabaan Pane, Sutan Martua Radja, Sutan Hasundutan Ritonga dari generasi sebelum Balai Pustaka. Lalu muncul Merari Siregar pada periode Balai Pustaka, kemudian ada Sanusi Pane dan Armijn Pane dari generasi Pujangga Baru.

    Generasi sesudahnya lahir nama-nama seperti Ida Nasution, Bokor Hutasuhut, Sori Siregar, Masur Samin Siregar, Sori Siregar, Pamusuk Eneste, Hanna Rambe, S.
    Baya, dan lain sebagainya. Tak sedikit pula sastrawan nasional yang pernah menimba ilmu di Kota Padang Sidimpuan seperti Iwan Simatupang, penulis novel Merahnya Merah, atau Ashady Siregar dengan novel fenomenalnya Cintaku di Kampus Biru dan Menolak Ayah,
    dan lain sebagainya.

    Ironisnya, di masa sekarang, nama-nama mereka justru tak membekas di benak generasi muda Padangsidimpuan. Semangat ini pulalah yang menjadi motor mengapa BKM (Bengkel Kreatif Menulis) ingin merealisasikan kegiatan Festival Sastra Sanusi Pane.
    Harapannya, kelak akan muncul kembali tokoh-tokoh baru dalam dunia literasi, kesusastraan, serta pergerakan yang kembali memberi warna dan memiliki pengaruh
    secara luas di Indonesia.

    Asa kami untuk menumbuhkan kembali tunastunas muda yang akan meneruskan kiprah dan semangat Sanusi Pane, menemukan titik terang. Padangsidimpuan rupanya belum kehilangan talenta-talenta muda di bidang seni dan dunia kreatif.

    Kesimpulan ini dibuktikan ketika kami menggelar agenda Sastrawan Masuk Sekolah. Di semua sekolah yang kami kunjungi ternyata ada banyak talenta-talenta muda, mulai dari pembacaan puisi, monolog, drama, bahkan, ada satu siswa yang karya komiknya telah terbit di luar negeri, tapi beritanya justru tak terdengar sama sekali di
    Padangsidimpuan.

    Minimnya panggung dan ekosistem pendukung menjadi kendala utama mengapa talenta-talenta muda ini sulit tumbuh dan berkembang di Padangsidimpuan. Oleh karena itu, kami berharap Festival Sastra Sanusi Pane akan menjadi pintu gerbang dan titik awal terbukanya mata seluruh masyarakat Padangsidimpuan, terutama pemerintah daerah untuk melirik dan peduli terhadap perkembang sastra di Padangsidimpuan.

    Reviews (0)

    Reviews

    There are no reviews yet.

    Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.

    Membaca Kembali Sanusi Pane | Antologi Pemenang Sayembara Esai Sanusi Pane

    Keranjang belanja

    No products in the cart.

    Return to shop

    Salmah Publishing

    Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

    Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

    WhatsApp Form

    Silakan isi kolom dibawah ini untuk melakukan pemesanan produk.