Akhir Pengabdian Sang Pengadil dari Kampar

Penulis: Hasan Nul Hakim, Dkk
Editor: Deded Bakti Anggara & Mufti Arifudin
Desain Sampul: Hermanto
Penata Letak: Syarif Hidayatullah & Aji Prateja
Tahun Terbit: 2024
Penerbit: Salmah Publishing
ISBN : –

Anak Tunggal dari 22 Bersaudara
(Syahril Sebagai Anak Angkat)

…Keluarga tidak ditentukan oleh gen, tapi dibangun dan dipelihara oleh cinta dan kasih sayang. Syahril sama sekali tidak merasa kekurangan kasih sayang, bahkan Syahril diperlakukan layaknya anak kandung tunggal yang dimanjakan dan berkecukupan…

Dr. Drs. H. Syahril, S.H., M.H., lahir pada tanggal 7 Agustus 1957 di sebuah Kampung Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau (sekarang Kuok adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau). Pada zaman itu masih belum ada sarana prasana kesehatan seperti Puskesmas ataupun Rumah Sakit sebagai fasilitas ibu melahirkan, begitu juga dengan Ibu Syahril yang lahir di rumah, hanya dibantu oleh bidan desa bernama Saribanun yang masih ada hubungan keluarga dari Ibu Syahril.

Ada cerita menarik dibalik tanggal lahir Syahril ini yang ternyata tanggal lahir Syahril itu dibuat berdasarkan dari pengetahuan dan perkiraan Syahril sendiri, yang diketahui pasti adalah tahun kelahirannya saja, karena orang tua tidak memiliki catatan kelahiran pada saat itu. Ada sebuah kebiasaan pada masa itu di Kampung Pulau Belimbing orang tua yang rapi pencatatan kelahiran anak, ketika anak lahir dibuatkan sebuah lukisan pemandangan bertuliskan nama dan tanggal lahir sang anak yang biasa disebut “hijrat”. Namun, orang tua Syahril tidak menggunakan kebiasaan tersebut sehingga tidak ada catatan mengenai tanggal kelahiran anak-anaknya termasuk tanggal lahir Syahril.

Mengutip sebuah kata bijak yang menyatakan, “Keluarga adalah penghubung ke masa lalu, jembatan menuju masa depan”, Syahril merupakan anak ke-6 (enam) dari 11 (sebelas) bersaudara, yaitu Nasri Halim, Hj. Gusmi, Azhar, Andi Marlis, Imron, Syahril, Syafrudin, Gemprizal, Topan yang meninggal ketika masih kecil, Salman, dan Andis dari ayah yang bernama Kalap Halim dan ibu yang bernama Basariah. Tak hilang dari ingatan masa kecil Syahril, Saudara Syahril yang bernama Gemprizal, nama tersebut diberikan oleh orang tua karena pada saat Gemprizal lahir, bersama dengan kejadian gempa bumi pertama kali di Riau.

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pernikahan Ayah Syahril dengan istri kedua yaitu Ibu Darami, memiliki 11 (sebelas) orang anak, sehingga Saudara Syahril berjumlah 22 (dua puluh dua) orang, yang mana hubungan semua Saudara Syahril terjalin dengan baik. (*)