Hati Berkisah, Jari-...

Hati Berkisah, Jari-Jemari Menari

1 Dilihat

  • Description
  • Reviews (0)
  • Description
    Category

    Penulis
    Siswa SMA Negeri 1 Bangun Purba, Rokan Hulu

    Desain Sampul:
    ABIEL

    Penata Letak:
    ABIEL

    Penerbit:
    Salmah Publishing

    Cetakan pertama, Juni 2025
    vi + 184 hlm. 14.8 x 21 cm

    Sore itu terasa sendu. Di teras rumah sederhana, kami duduk menikmati semilir angin yang sejuk. Ya… sore ini, Ibu sudah bisa duduk setelah tujuh hari terbaring karena sakit. Ibu tidak sakit keras menurutku; ia hanya mengalami sakit gigi. Sejak kakak sulungku menikah, kami tinggal bertiga saja di rumah ini: Ayah, Ibu, dan aku.
    “Nak, di mana Ayahmu? Ibu ingin sekali makan soto langganan kita,” kata Ibu tiba-tiba.
    “Hmmm… sebentar ya, Bu. Akan kucari Ayah ke belakang,” jawabku. Benar saja, Ayah sedang duduk santai, tampak sedang memikirkan sesuatu yang aku sendiri tak tahu.
    “Yah, Ibu ingin dibelikan soto,” kataku memecah lamunannya. Ayah menoleh tanpa berkata-kata, lalu segera bergegas keluar rumah untuk membeli soto kesukaan Ibu.
    Alhamdulillah, batinku. Setelah sekian hari Ibu tak menginginkan apa pun selain bubur tepung buatanku, sekarang ia ingin makan soto. Itu pertanda baik. Aku mengelus kepala Ibu dengan perasaan lega.
    Tak lama kemudian, Ayah pulang membawa bungkusan—sudah pasti itu soto. Aku segera ke dapur mengambil mangkuk, sendok, dan air minum. Kami masih duduk di teras rumah, kali ini bersama Ayah.
    “Masya Allah… enak sekali rasanya!” celetuk Ibu.
    “Iya, Bu. Seperti biasa, soto ini memang lezat. Alhamdulillah, Ibu juga sudah bisa makan. Berarti gigi Ibu sudah mulai sembuh, ya,” ucapku. Ibu hanya tersenyum sambil menghirup kuah soto kesukaannya. Memang benar, makanan favorit sering kali jadi penolong selera, seperti yang terjadi pada Ibu hari ini.
    Setelah makan, aku membereskan peralatan, sementara Ayah dan Ibu masuk ke dalam rumah. Ibu lalu minta berbaring lagi. Saat itu, waktu salat Magrib telah tiba. Kami salat berjamaah di kamar Ibu—aku dan Ayah berdiri di depan, sedangkan Ibu mengikutinya dengan posisi berbaring.

    Reviews (0)

    Reviews

    There are no reviews yet.

    Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.

    Hati Berkisah, Jari-Jemari Menari

    Keranjang belanja

    No products in the cart.

    Return to shop

    Salmah Publishing

    Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

    Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

    WhatsApp Form

    Silakan isi kolom dibawah ini untuk melakukan pemesanan produk.