Description
Reviews (0)
Description
Category | Non Fiksi, Tanpa kategori |
---|
Penulis : Febri Delmi Yetti
Cover : Soft Cover embos
Halaman : xiv + 384 hlm
Berat : –
Ukuran : 14,8 x 21 CM
ISBN : –
Harga :
Tidak bisa dipungkiri bahwa kawasan Asia Tenggara saat ini telah berkembang menjadi pusat perkembangan industri keuangan dan perbankan syariah di dunia. Indonesia dan Malaysia menjadi salah satu negara yang menjadi penggerak industri tersebut di kawasan.
Thomson Reuters pada tahun 2014 mempublikasikan laporan perkembangan keuangan syariah global dengan menggunakan 8 indikator utama, yaitu lembaga keuangan syariah, tata kelola syariah, tata kelola perusahaan, pendidikan, penelitian, regulasi dan kesadaran keuangan syariah, telah menempatkan Malaysia sebagai peraih skor tertinggi, sementara Indonesia menempati peringkat ke-121.
Misalnya pada sektor perbankan syariah, total aset bank syariah di Malaysia telah mencapai sekitar USD 170,280 juta, sementara Indonesia sekitar USD 19,169 juta.
Perbankan syariah di kawasan Asia Tenggara tidak hanya berkembang di kedua negara tersebut, tetapi juga berkembang di Singapura, Brunei, Thailand dan Filipina. Singapura misalnya, pada bulan November 2004, Menteri Senior Goh Chok Tong berjanji untuk meningkatkan status Singapura sebagai Pusat Jasa Keuangan Syariah (Center for Islamic Financial Services).
Ambisi ini tidak mustahil untuk dicapai mengingat negara tersebut memiliki sistem keuangan yang terbaik di dunia selain London3. Namun disadari bahwa perkembangan perbankan syariah di negara-negara Asia Tenggara tidak memiliki kualitas perkembangan yang sama, terdapat jarak perkembangan yang cukup signifikan. Tentunya ini tidak terlepas dari political will dari masing-masing negara tersebut untuk mengembangkan industri perbankan syariah di negaranya masing-masing.
Kesenjangan perkembangan ini misalnya dapat terjadi disebabkan dukungan peraturan terhadap industri tersebut di masing-masing yurisdiksi. Kesenjangan kualitas perkembangan ini tentunya berimplikasi pada kendala dalam terciptanya integrasi sistem keuangan di Asia Tenggara sebagai bagian dari integrasi ekonomi Asia Tenggara yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Perkembangan industri perbankan syariah yang cukup signifikan tentunya menyisakan satu pertanyaan serius; apa sebenarnya tujuan utama yang ingin dicapai oleh bank syariah? Apakah tujuan utamanya tidak jauh berbeda dengan entitas bisnis lainnya, yaitu untuk menciptakan nilai tambah khususnya keuntungan material bagi pemilik modalnya (shareholders).
Perbedaan utama sistem perbankan syariah dengan bank konvensional tidak hanya terletak pada cara bagaimana bisnisnya dilakukan, tetapi di atas itu semua terletak pada nilai-nilai yang mendasari bank syariah pada keseluruhan operasi dan visinya. Nilai-nilai tersebut tidak hanya terefleksikan pada transaksi-transaksinya tetapi terletak pada peranannya untuk mewujudkan tercapainya tujuan-tujuan syariah (maqâshid al-syarî`ah).
Perbankan dan keuangan syariah menurut Laldin dan Furqan didirikan dengan tujuan untuk membawa visi Islam dalam bidang ekonomi ke dalam lingkungan perbankan dan keuangan dengan maksud merealisasikan kesejahteraan manusia (maslahah) dan keadilan di tengah masyarakat. Praktik keuangan syariah seharusnya dikelola dengan maksud untuk mencapai tujuan tersebut. Desain tujuan bank syariah seharusnya sama dengan tujuan yang ingin dicapai oleh syariah atau biasa disebut maqâshid al-syarî`ah. Sebagaimana dikatakan oleh Rama dan Makhlani bahwa bank syariah dibentuk sebagai mekanisme untuk mencapai tujuan-tujuan syariah di bidang muamalat terutama terkait dengan aktivitas dan transaksi keuangan.
Reviews (0)
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.