Description
Reviews (0)
Description
Category | Fiksi |
---|
Penulis : Dedi Saputra Dkk
Cover : Soft Cover embos
Halaman :viii + 166 hlm.
Berat : –
Ukuran : 14,8 x 21 CM
ISBN : –
Harga :
Pintu rumah ibuku diketuk oleh seseorang dari luar. Suamiku yang mendengar suara ketukan itu bergegas menuju pintu depan rumah dan membalas salam tersebut. Ketika pintu dibuka, tampaklah tiga orang gadis belia tengah tegak menanti untuk dipersilakan masuk ke dalam rumah. Suamiku mengenali dua orang dari mereka dan beliau segera mempersilakan mereka masuk untuk menikmati makanan kecil yang terhidang di meja ruang tamu.
Segera kekasih halalku itu menuju ke belakang dimana aku berada. Aku yang masih berjibaku dengan piring-piring kotor, gelas-gelas kotor dan sendok-sendok kotor bertanya, siapakah gerangan tamu yang mengetuk pintu rumah. Suamiku menjawab, mereka adalah anak-anak gadis yang sehari-hari berjualan gorengan di lingkungan kami. Aku terkejut, tapi tidak menafikan bahwa ada perasaan senang bergelayut di hati ini. Karena dengan kedatangan mereka, kudapat melihat wajah mereka lebih dekat dan dapat bertanya beberapa hal kepada dua gadis belia asal Pesisir, Sumatera Barat tersebut.
Bergegas kubersihkan perangkat makan yang kotor bekas makan siang kami dan menuju ke ruang tamu dimana mereka berada. Aku tidak sabar menemui para tamu spesial yang Allah datangkan hari ini. Ketika kulihat paras mereka bertiga dan melemparkan senyuman, mereka membalas dengan melemparkan senyuman yang lebih manis. Sebagai seorang guru, hatiku berkata bahwa aku harus menanyakan beberapa hal kepada mereka. Karena mungkin saja di tahun mendatang, aku akan memiliki anak didik yang kehidupannya serupa dengan kehidupan tamu-tamuku ini, atau mungkin saja salah satu dari mereka akan menjadi anak didikku nanti. Tidak ada yang tahu, karena sejatinya kehidupan adalah misteri.
Para gadis belia yang sekarang sedang duduk dan menikmati makanan kecil di meja ruang tamu bernama Dila, Renata dan Rizka. Dila sekarang duduk di kelas empat SD, Renata duduk di kelas satu SMP, dan Rizka juga duduk di kelas satu SMP. Rizka adalah teman sekelas Renata, sementara Renata dan Dila adalah kakak adik. Renata dan Dila lah yang sehari-hari menjajakan gorengan di sekitar lingkungan kami dengan berjalan kaki, sejak hampir empat tahun lalu.
Selama berinteraksi, kudapati Dila banyak bicara, ceria dan responsif. Ketika ia berbicara, wajahnya sangat ekspresif. Ketika ia tertawa, tampaklah giginya yang putih tersusun rapi. Dalam hati aku berujar, gadis ini layak menjadi artis iklan pasta gigi.
Sementara Renata, ia sangat pemalu dan tidak banyak bicara. Yang terakhir, Rizka, ia juga banyak bicara dan sering tersenyum. Aku menanyakan beberapa hal terkait keluarga pada gadis- gadis belia itu. Dari beberapa pertanyaan yang kuajukan kepada mereka, diketahuilah bahwa Renata adalah anak sulung di keluarganya, dan Dila adalah anak kedua. Keduanya memiliki tiga orang adik yang masih kecil-kecil, namun Ayah mereka telah berpulang ke pangkuan Allah sejak lima tahun yang lalu karena mengidap penyakit jantung dan tipus. Sejak ayah mereka meninggal itulah, mereka harus bekerja dengan berjualan gorengan ke sekitar komplek perumahan ini untuk menopang kehidupan. Saat ini ibu mereka telah menikah lagi dan telah memiliki seorang anak dari suami barunya. Anak tersebut masih bayi, ia masih berusia sebelas bulan. Di awal-awal, sebelum memiliki bayi, ibu mereka ikut mendampingi dua anak gadis itu mendagangkan gorengan, tapi karena saat ini ibu mereka harus mengurus adik bayi di rumah, maka mereka berdualah yang menjajakan gorengan ke warga komplek perumahan ini, tanpa ibu mereka.
Reviews (0)
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.