Puisi I Muhammad Safikri I Zapin Penyembuh Luka
ZAPIN PENYEMBUH LUKA
: Zapin Meskom
/1
ini adalah luka paling panjang
dalam semusim penuh
rumah-rumah sepi
tak kudengar lagi
denting petik gambus
mengalun-alun
hening bagai kampung tak bertuan
bunga-bunga zapin
jatuh jadi derai air mata
langkah-langkahnya sumbang
tak berarah
selodang itupun patah
rapuh dimakan anai-anai
hancur bagai ditelan bumi
terburai senarnya
marwas bertahun-tahun itu
kulit-kulitnya terlepas
meranggas diri dengan waktu
/2
rindu masih payau
dirampas musim kemarau
tapi tidak pada Kampung Meskom
di sana luka sembuh
segala keluh
segala resah terbuang sudah
ia luka ini sembuh
di antara pecah bunga-bunga zapin
yang menari-nari
dan dendang syair nan merdu
mengisi ruang gendang telingaku
tabuh-tabuhan marwas
beriring dengan kalam-kalam alam
yang tentram
terlempar diriku
bagai musafir pedagang lalu
saat penari zapin
membuka langkah alif sembah
berjatuhan sudah keping luka silam
luka ini ibarat pedih
meniti batang nibung berduri
di riak-riak gelombang pasang
namun pada sebat ekor patin itu pulalah
menghalau segala igau para perantau
mengenang-ngenang di geliat mata angin
pada pusar ombak
hingga pecah delapan
tak mampu kumenggenggam bara
maka di siku keluang rindu mengambang
bagai siamang bejulat
rindu pecah
luka sembuh
air mata jatuh seperti hujan jantan
di awal bulan tak berbalut awan
Bengkalis, 29 Agustus 2022
MOHAMMED AL SYAFIQ itulah nama penanya. Seorang penikmat sastra sekaligus mahasiswa. Ia bermastautin di Bengkalis. Pria kelahiran Pangkalan Batang pada 20 Febuari 2001 ini aktif di beberapa organisasi literasi seperti Rumah Sastra Bengkalis, FLP Cabang Wilayah Bengkalis, dan Komunitas Menulis Bengkalis. Karya puisinya telah dibukukan antologi bersama, Rindu Si Anak Pulau (Oase Pustaka,2020) adalah buku antologi puisi tunggal pertamanya.