Puisi Ika Sari Mayar | Jejak Kehidupan Purba

Jejak Kehidupan Purba
Oleh: Ikasari Mayar
Tanah tua berkisah tiga gelombang evolusi bumi Sangiran berjuta tahun silam, ribuan fosil mahluk lautan, rawa hingga lahar Gunung Lawu menjadikannya daratan paling tua.
Membentang kawasan cagar budaya kehidupan purba, jejak arkeologi paling penting di dunia.
Baunya menyisa nyata pada fosil tulang rangka, batu mengukir peristiwa.
Benda artefak menandai waktu, menyentak asal usul moyang homoerectus, meganthropus.
Tetiba imajiku melayang pada diorama kehidupan praaksara, tubuh-tubuh besar bersahaja menombak rusa, kerbau purba dan stegodon. Tulang berujung runcing mencungkil umbi-umbian. Alam mengajarkan cara bertahan, perilaku, keterampilan sederhana, dan kebiasaan hidup.
Aku sadar, jejak kehidupan purba bukan sekadar benda-benda diam lapuk usang. Mereka mengukir jati diri adanya peradaban manusia, tidak hanya Indonesia juga untuk harta pusaka dunia.
Gunung Sindur, 7 Mei 2025
Ikasari Mayar, lahir di Surabaya, 18 Juni 1965. Pensiunan yang sedang bersenang-senang di kelas menulis puisi pada Asqa Imagination School (AIS). Puisinya dimuat di media ranahriau.com. Sejak 2023 bersama Perlima menghasilkan 5 buku antologi bersama: Pentigraf, cerpen, memoar, dan esai. Dapat dihubungi di:
IG: @ikasarimayar