Puisi Utari Ranu | LAGU YANG TUMBUH DARI RAMBUT SENJA

LAGU YANG TUMBUH DARI RAMBUT SENJA
Oleh: Utari Ranu
ranum daun rapunzel di taman larangan,
membangkitkan sekuntum kehendak–
seorang ibu dengan napas baru dalam rahimnya.
pada malam ketiga,
nahas menikam diam-diam,
mata penyihir gothel menumpah murka,
menuntut janji–dan kehilangan.
gothel menukar hidup dengan sunyi menara tinggi.
bunga itu tumbuh tanpa tanah,
langit dan jendela adalah ibu kedua,
dan rambutnya—adalah akar yang tak sempat memilih bumi.
ia bernyanyi … bukan untuk dipanggil,
melainkan untuk tetap ada.
lagu-lagu itu berpendar di udara,
hingga seorang asing memanjat nadanya,
mencari makna yang belum punya nama.
namun cinta yang tiba sebelum genting reda,
sering dibayar dengan kejatuhan.
rambut dipenggal, senandung patah,
dan dua hati terserak:
di tanah duri dan di ladang sunyi.
berpuluh purnama berlalu,
tatkala dunia tak lagi mengingat menara,
mereka kembali bersua:
tiadalah sebagai yang utuh,
melainkan dua puing yang mengingat irama senada,
sampai air mata membuka dunia mereka.
Trenggalek, 10 Juni 2025
Utari Ranu. Bagi wanita kelahiran Trenggalek ini, dunia menulis menjadi salah satu cara untuk healing dan menuangkan ide-idenya. Ia suka menulis cerpen, novel, dan puisi, serta telah menghasilkan antologi, tiga novel kolaborasi dan tiga novel solo. Saat ini aktif belajar di Asqa Imagination School. Riri bisa disapa di akun Facebook Utari Ranu dan Instagram @riri.rosy.9.